UpDate

Senin, 30 November 2009

Flu Babi

F

lu babi adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini sebenarnya jamak menyerang ternak babi, namun kini telah mengalami mutasi yang cepat dan mampu untuk menginfeksi manusia. Gejala yang timbul pada manusia pun mirip dengan apa yang terjadi pada babi.

Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpindah ke manusia terutama menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini mengalami serangkaian mutasi sehingga muncul varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.

Gejala

Gejala utama flu babi pada umumnya adalah demam, batuk, pilek, letih dan sakit kepala. Beberapa pasien dapat mengalami mual, muntah dan diare.

Penyakit ini dapat jatuh ke arah yang lebih buruk sehingga pasien mengalami kesulitan untuk bernafas dan memerlukan alat bantu nafas (ventilator). Bila ada bakteri yang ikut ikutan menginfeksi paru paru maka pasien dapat mengalami radang paru paru atau pneumonia. Beberapa diantaranya dapat mengalami gejala kejang kejang. Kematian umumnya terjadi karena adanya infeksi sekunder bakteri pada paru paru sehingga diperlukan antibiotika yang pas untuk mengatasi infeksi tersebut.

Diagnosa

Diagnosa flu babi ditegakan berdasarkan gejala klinis pasien dan riwayat kontak dengan mereka meraka yang memiliki gejala seperti diatas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan pasien. Pemeriksaan ini gunanya untuk membedakan apakah virus yang menginfeksi penderita tersebut termasuk virus tipe A atau B. Bila ternyata hasilnya adalah virus tipe B maka dapat dipastikan bahwa pasien tersebut bukan terinfeksi flu babi. Namun bila ternyata hasilnya adalah virus tipe A maka ada kemungkinan penderita tersebut menderita flu babi atau terinfeksi virus H1N1. Sampel ini selanjutnya dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk memastikan adanya antigen virus flu babi sehingga diagnosa flu babi dapat ditegakan dengan pasti.

Masa penularan virus

Orang yang menderita flu babi A (H1N1) menurut para ahli akan tetap menularkan penyakitnya sampai hari ketujuh. Jika sampai hari ketujuh ternyata penyakitnya belum membaik maka dianggap orang tersebut masih dapat menularkan penyakitnya sampai gejala flu benar benar hilang. Anak anak khususnya balita memiliki potensi waktu penularan yang lebih panjang.

Periode penularan penyakit flu babi masih terggantung lagi pada jenis atau strain dari virus H1N1. Jika pasien di rawat di rumah maka dianjurkan untuk tidak keluar rumah dahulu sampai penyakit yang diderita benar benar sembuh kecuali yang bersangkutan segera ke dokter atau ke rumah sakit.

Pengobatan

Meskipun telah lama ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus influenza, namun vaksin untuk virus flu babi (H1N1) sampai saat ini belum ada. Saat ini beberapa laboratorium pemerintah yang dibiayai oleh WHO sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus flu babi.

Dua obat anti virus yang dipercaya mampu mencegah bertambah parahnya flu babi adalah zanamivir (Relenza) dan oseltamivir (Tamiflu). Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan karena ditakutkan akan terjadi resistensi virus terhadap kedua obat tersebut. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk gejala flu yang telah muncul lebih dari 48 jam. Pada keadaan yang berat, pasien mungkin membutuhkan penanganan intensif lebih lanjut di rumah sakit.

Cara mencegah penularan flu babi

Cara paling ampuh untuk mencegah penularan virus flu babi pada prinsipnya sama dengan cara mencegah penularan virus influenza yang lain yaitu vaksinasi. Sayangnya vaksin untuk flu babi sampai saat ini belum ditemukan.

Cara lain untuk mencegah penularan virus ini adalah dengan meminimalisir kontak dengan virus seperti mencuci tangan sesering mungkin, jangan menyentuh wajah anda terutama hidung dan mulut serta menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang menderita flu.

Pencegahan penularan juga bisa dilakukan oleh mereka yang telah terinfeksi dengan cara : menghindari keramaian dan selalu tinggal di rumah. Jangan bekerja dan bersekolah dahulu sampai keadaan membaik. Hindari bersin, batuk dan berbicara terlalu dekat dengan orang lain.

Sabtu, 28 November 2009

AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Sindrome HIV)

Oleh: AsianBrain.com Content Team

HIV, "Human Immunodeficiency Virus", adalah penyebab AIDS, yakin penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Aids sangat menular dan belum ada obatnya sampai sekarang.

Aids menyebabkan sistem kekebalan tubuh si penderita tidak berdaya, sehingga ia akan sangat lemah dan mudah terserang penyakit lain seperti TBC, pneumonia, diare atau semacam penyakit kanker kulit. Penderita Aids kebanyakan meninggal disebabkan karena penyakit lain yang menyertai Aids di mana sistem pertahanan tubuh penderita tidak mampu melawannya lagi.


Virus Aids ditularkan melalui darah, air mani, cairan vagina dari penderita Aids ke dalam tubuh pasangannya. Bisa melalui hubungan seks, dari darah ibu hamil ke dalam janin yang dikandungnya, atau melalui jarum suntik dan transfusi darah yang telah terkontaminasi virus Aids.


Hati-hati: Anda dapat terjangkit virus Aids dari seorang pelacur atau wanita yang kelihatannya sehat walafiat. Hal ini karena gajala pertama AIDS baru tampak sesudah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun sejak orang tersebut kemasukan virus AIDS.
AIDS tidak dapat ditularkan melalui hanya berjabat tangan, tinggal dan makan bersama. Air, makan, tempat WC umum, binatang insek tidak menularkan virus AIDS.


A. GEJALA
:

Pada setiap orang gejalanya berbeda, biasanya menunjukkan gejala khas penyakit umum, hanya lebih berat dan lama. Jika tiga gejala ini timbul bersamaan dan penderita tampak sakit berat, barangkali ia penderita AIDS. Namun untuk memastikan, selayaknya dibuktikan dengan tes laboratorium di RSU terdekat.

1. Berat badan turun secara drastis sehingga penderita semakin kurus,

2. Mencret lebih dari satu bulan

3. Demam lebih dari satu bulan, kadang-kadang datang dan hilang dengan sendirinya.

Gejala-gejala lain yang mungkin timbul pada si penderita :

  • Batuk lebih dari satu bulan
  • Jamuran di mulut
  • Pembesaran kelenjar limfa
  • Ruam kulit
  • Jengger ayam atau luka di alat kelamin dan pantat yang tidak sembuh bila diobati
  • Selalu merasa lelah
  • Mudah tertular TBC dan shingles


B. TINDAKAN YANG DILAKUKAN
:

Terapi kausatif belum ada, secara simptomatif penderita AIDS perlu diobati untuk meringankan penderitaannya.

1. Untuk diare, berilah minuman rehidrasi

2. Untuk jamur, beri gentianviolet, nystatin atau miconazole

3. Untuk kutil genital (condylomata acuminata), beri podophyllin atau asam bichloroacetat

4. Demam, berilah cairan yang banyak, aspirin dan mandikan penderita dengan air es

5. Obati batuk dan pneumonia dengan antibiotik dan obat TBC bila BTA+.

6. Obati infeksi kulit dengan antibiotik dan antihistamin

7. Menjaga asupan si penderita dengan memberi dia makanan yang bergizi, laranglah jika ingin merokok, hentikan minum minuman keras, tidak boleh memakai obat bius, dan aturlah waktu untuk beristirahat.

8. Dikarenakan virus AIDS tidak menular melalui saluran pernapasan dan kulit, maka penderita tidak harus tidur dalam ruangan tersendiri. Lebih baik hidup dan dirawat di rumah agar keluarga dapat memberi dorongan moral kepada pasien.


PENCEGAHAN AIDS
:

1. Hubungan seks hanya dilakukan dengan pasangan resmi, tidak berganti-ganti pasangan.

2. Menggunakan kondom akan mengurangi risiko sesorang tertular AIDS.

3. Hindari berhubungan seks dengan para pelacur dan merka yang menggunakan obat bius suntik.

4. Jangan menggunakan jarum suntuk yang belum disterilisasikan pada penderita lain, termasuk jarum akupuntur, alat sunat, pembersih telinga dan lain-lain.

5. Jangan menerima transfusi darah yang telah dites belum bebas terhadap virus AIDS

6. Dalam jangka panjang, penyebaran AIDS dapat dihentikan apabila tidak adanya pelacuran. Di mana setiap anggota masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa harus menjual dirinya.


Catatan
:

Bagi perawat atau anggota keluarga yang merawat penderita AIDS, sebaiknya selalu memakai sarung tangan karet/plastik. Cucilah tangan selalu setelah melakukan kegiatan tersebut. Hal ini karena darah, luka terbuka, diare darah, atau muntah darah dari penderita AIDS dapat menularkan virus HIV.

Baju, sprei dan handuk penderita harus dicuci dengan air panas dan sabun, ditambah dengan desinfektan chlorida.

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

Cari Blog Ini

Pengikut